Prabowo Jenguk Guru dan Siswa Korban Mobil MBG Cilincing, Ini Isi Obrolannya
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke para guru dan siswa korban kecelakaan mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, menjadi sorotan publik. Insiden pada Kamis, 11 Desember 2025 itu terjadi ketika mobil operasional MBG menerobos pagar sekolah dan menabrak puluhan siswa serta seorang guru yang sedang berkegiatan di lapangan.
Dalam kunjungan yang berlangsung di RSUD Koja dan RSUD Cilincing, Prabowo tidak hanya menjenguk korban, tetapi juga berdialog dengan orang tua, tenaga kesehatan, serta pihak sekolah untuk memastikan penanganan medis dan pendampingan psikologis berjalan optimal. Kunjungan ini, menurut sumber di lingkungan Istana, merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menempatkan keselamatan anak dan pelaksanaan program MBG sebagai prioritas utama.
Kronologi Singkat Tragedi Mobil MBG di Cilincing
Kecelakaan di SDN Kalibaru 01 Pagi terjadi sekitar pukul 06.30–07.00 WIB, ketika para siswa tengah mengikuti kegiatan literasi pagi di lapangan sekolah. Sebuah mobil operasional berlogo program Makan Bergizi Gratis tiba-tiba melaju dan menerobos pagar sekolah, lalu menabrak kerumunan siswa dan guru.
Data kepolisian dan pemerintah daerah menunjukkan sedikitnya 20–22 orang terdampak insiden ini, dengan mayoritas korban adalah siswa sekolah dasar. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menyebut terdapat 20 korban terdiri dari 19 siswa dan 1 guru, dengan lima orang dirawat di RSUD Koja, 14 di RSUD Cilincing, dan satu di Puskesmas Cilincing.
Seiring pendataan lanjutan, Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan total 22 korban, 10 sudah dipulangkan, sementara 9 masih dirawat di RS Koja dan 3 di RSUD Cilincing. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan seluruh biaya perawatan korban ditanggung, sebagaimana ditegaskan Gubernur DKI Pramono Anung dan pejabat terkait.
Suasana Kunjungan: Dari Ruang ICU hingga Kamar Rawat
Mengikuti jejak kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, yang lebih dulu menjenguk para korban dan menegaskan bahwa insiden serupa “tidak boleh terulang”, kunjungan Prabowo difokuskan pada empat titik utama: ruang ICU, ruang rawat inap anak, ruang perawatan guru, dan area konseling psikologis.
Di ruang ICU, Kepala Negara menyempatkan diri berdiri beberapa menit di sisi tempat tidur seorang siswa yang mengalami cedera cukup berat. Mengutip penjelasan dokter kepada Prabowo, kondisi siswa tersebut stabil, namun masih membutuhkan pemantauan ketat. Sebelumnya, Wakil Presiden juga meninjau langsung ruang ICU RSUD Koja dan meminta agar penanganan korban menjadi prioritas tertinggi sesuai arahan presiden untuk mengutamakan keselamatan masyarakat.
Isi Obrolan dengan Korban dan Keluarga
Di ruang perawatan biasa, Prabowo duduk di kursi plastik sederhana, berbincang dengan seorang guru yang mengalami patah tulang kaki akibat terpental saat mencoba melindungi murid-muridnya. Sang guru, yang juga sempat dikunjungi Wakil Gubernur DKI Rano Karno, sebelumnya dilaporkan dalam kondisi stabil dan tengah menunggu operasi ortopedi setelah kakinya patah akibat benturan.
Dalam percakapan yang terdengar oleh jurnalis di lokasi, Prabowo menyampaikan permohonan maaf dan rasa prihatin kepada sang guru dan keluarga murid. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan menanggung penuh biaya perawatan, rehabilitasi, dan pendampingan psikologis. “Tugas negara adalah melindungi rakyat, terutama anak-anak. Kami pastikan Bapak dan anak-anak mendapat perawatan terbaik,” ujarnya sebagaimana dikisahkan sumber internal rumah sakit.
Kepada beberapa siswa yang sudah cukup pulih untuk diajak bercakap, Prabowo mencoba mencairkan suasana dengan menanyakan pelajaran favorit, cita-cita, hingga kegiatan mereka sebelum kecelakaan. Beberapa anak menyebut sedang mengikuti kegiatan membaca buku di lapangan saat mobil mendadak datang. Informasi tersebut selaras dengan keterangan kepolisian yang menyebut kecelakaan terjadi ketika siswa mengikuti kegiatan literasi pagi di lapangan sekolah.
Janji Evaluasi Menyeluruh Program MBG dan SOP Keselamatan
Selain menyampaikan empati, Prabowo juga menggunakan kesempatan kunjungan ini untuk mendengar langsung keluhan orang tua murid, khususnya soal keamanan distribusi program Makan Bergizi Gratis. Sejumlah orang tua menanyakan mengapa sopir pengganti tidak dibekali pelatihan cukup, dan bagaimana pengawasan kendaraan di lingkungan sekolah akan diperketat ke depan.
BGN sebelumnya telah menegaskan bahwa seluruh korban akan mendapatkan perawatan dengan status kelas 1 dan biaya ditanggung lembaga tersebut, sembari menyatakan kabar adanya korban meninggal sebagai hoaks. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut total korban 22 orang dan menegaskan tidak ada korban jiwa, sekaligus menjanjikan evaluasi terhadap SOP pengemudi dan distribusi MBG.
Sementara itu, polisi masih mengusut detail peristiwa, termasuk status sopir pengganti yang mengemudikan mobil saat insiden terjadi. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz, menegaskan penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan terbuka, termasuk pemeriksaan terhadap unsur pidana dan kelalaian dalam pengoperasian kendaraan distribusi MBG di area sekolah.
Dampak Psikologis pada Anak dan Tanggung Jawab Negara
Dalam obrolan dengan orang tua, Prabowo disebut menyinggung pentingnya dukungan psikologis bagi anak-anak yang menjadi korban maupun saksi insiden. Banyak siswa yang tidak mengalami luka fisik berat, tetapi menunjukkan tanda-tanda trauma seperti takut kembali ke sekolah atau cemas terhadap suara kendaraan keras di sekitar mereka.
Berbagai studi menunjukkan bahwa anak yang mengalami atau menyaksikan kecelakaan lalu lintas berisiko mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan, dan regresi perilaku. Tanpa intervensi yang tepat, dampak psikologis ini dapat memengaruhi prestasi belajar dan perkembangan sosial anak dalam jangka panjang. Karena itu, rencana pemerintah untuk menyediakan psikolog sekolah dan sesi konseling kelompok menjadi krusial dalam proses pemulihan.
Keselamatan dalam Program Bantuan Pangan: Pelajaran dari Cilincing
Insiden Cilincing terjadi pada konteks yang lebih luas: pemerintah tengah menggencarkan program bantuan pangan dan gizi untuk anak sekolah, salah satunya melalui kebijakan serupa MBG yang bertujuan menurunkan angka stunting dan memperbaiki asupan gizi siswa. Program ini secara garis besar diapresiasi sejumlah pakar kesehatan masyarakat karena berpotensi meningkatkan konsentrasi belajar dan status gizi anak, namun aspek keselamatan operasional sering kali luput dari perhatian.
Indonesia masih menghadapi tantangan besar di bidang keselamatan lalu lintas. Data WHO Global Status Report on Road Safety menunjukkan bahwa kecelakaan jalan menjadi salah satu penyebab utama kematian anak dan remaja secara global. Di Indonesia, lebih dari 25 ribu orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas, dan ribuan lainnya mengalami cedera berat. Angka-angka ini menegaskan bahwa distribusi program sosial menggunakan kendaraan bermotor harus tunduk pada standar keselamatan yang ketat, terlebih ketika beroperasi di lingkungan sekolah dasar.
Penutup: Ujian Serius bagi Implementasi Program MBG
Kunjungan Prabowo ke para korban kecelakaan mobil MBG di Cilincing bukan sekadar agenda seremonial, melainkan ujian serius bagi komitmen pemerintah menjamin keselamatan dalam setiap program sosial yang menyasar anak-anak. Di balik obrolan hangat dengan guru dan siswa di ruang perawatan, publik menunggu langkah konkret: revisi SOP, pelatihan sopir, pengawasan ketat kendaraan, hingga desain ulang jalur distribusi di area sekolah.
Tragedi ini menjadi pengingat bahwa kebijakan sebaik apa pun dapat berujung petaka jika aspek keselamatan diabaikan. Dialog di ruang-ruang rumah sakit antara presiden, korban, dan keluarga mestinya diterjemahkan menjadi regulasi yang lebih tegas dan pengawasan yang lebih nyata—agar program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan, namun tidak lagi menyisakan cerita pilu seperti di Cilincing.
You've reached the juicy part of the story.
Sign in with Google to unlock the rest — it takes 2 seconds, and we promise no spoilers in your inbox.
Free forever. No credit card. Just great reading.