Dalam perkembangan terbaru kebijakan imigrasi Amerika Serikat, agen-agen federal telah memulai operasi imigrasi skala besar di dua kota utama yaitu New Orleans, Louisiana dan Minneapolis, Minnesota. Operasi ini menjadi bagian dari upaya penegakan hukum imigrasi yang diperkuat oleh pemerintahan baru, menandai perubahan signifikan dalam pendekatan terhadap imigran tanpa dokumen di Amerika Serikat.
Menurut laporan NBC News, operasi ini melibatkan berbagai lembaga penegak hukum federal termasuk Immigration and Customs Enforcement (ICE) dan Customs and Border Protection (CBP). Kedua kota yang dipilih memiliki populasi imigran yang cukup besar dan dianggap sebagai prioritas dalam strategi penegakan hukum imigrasi nasional.
Operasi imigrasi di New Orleans dan Minneapolis ini menargetkan individu yang telah menerima perintah deportasi atau memiliki catatan kriminal. Data dari Department of Homeland Security menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1,3 juta orang dengan perintah deportasi yang masih berada di wilayah Amerika Serikat.
Di Louisiana, diperkirakan terdapat sekitar 70.000 imigran tanpa dokumen, sementara Minnesota memiliki populasi imigran tanpa dokumen sekitar 95.000 orang menurut data Pew Research Center tahun 2021. Kedua negara bagian ini juga memiliki komunitas pengungsi dan pencari suaka yang besar, terutama Minneapolis yang dikenal sebagai rumah bagi komunitas Somalia terbesar di Amerika Serikat.
Walikota New Orleans dan Minneapolis telah mengeluarkan pernyataan terkait operasi federal ini. Pemerintah kota Minneapolis menegaskan komitmennya sebagai 'sanctuary city' dan menyatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan agen federal dalam operasi penangkapan imigran tanpa surat perintah pengadilan.
Organisasi hak-hak sipil dan kelompok advokasi imigran di kedua kota telah mengaktifkan hotline darurat dan menyediakan layanan bantuan hukum gratis bagi mereka yang terdampak operasi ini. American Civil Liberties Union (ACLU) cabang Louisiana dan Minnesota juga telah menyiapkan tim pengacara untuk memberikan bantuan hukum segera.
Para ahli ekonomi memperkirakan bahwa operasi imigrasi skala besar dapat memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal. Sektor pertanian, konstruksi, dan pelayanan di kedua wilayah ini sangat bergantung pada tenaga kerja imigran.
Menurut American Immigration Council, imigran tanpa dokumen di Louisiana berkontribusi sekitar $1,8 miliar dalam bentuk pajak negara bagian dan lokal setiap tahunnya, sementara di Minnesota kontribusi mereka mencapai $295 juta per tahun.
"Operasi ini akan berdampak tidak hanya pada individu yang ditargetkan, tetapi juga pada keluarga dan komunitas mereka. Kami melihat peningkatan rasa takut di komunitas imigran sejak operasi dimulai," kata direktur eksekutif salah satu organisasi hak imigran setempat.
Data terbaru dari U.S. Immigration and Customs Enforcement menunjukkan bahwa pada tahun fiskal 2023, ICE melakukan 142.580 penangkapan dan 271.484 deportasi di seluruh Amerika Serikat.
74% dari penangkapan dilakukan terhadap individu dengan catatan kriminal
26% merupakan penangkapan non-kriminal atau administratif
Rata-rata biaya deportasi per individu mencapai $10.900
Operasi imigrasi ini menghadapi berbagai tantangan hukum dan prosedural. Sistem pengadilan imigrasi Amerika Serikat saat ini menghadapi backlog kasus mencapai 3,7 juta, dengan waktu tunggu rata-rata sekitar 4,5 tahun untuk mendapatkan keputusan akhir.
Pengacara imigrasi di kedua kota melaporkan peningkatan drastis dalam permintaan bantuan hukum. National Immigration Forum mencatat bahwa hanya sekitar 37% imigran yang menghadapi proses deportasi memiliki representasi hukum, yang secara signifikan mempengaruhi hasil kasus mereka.
Operasi imigrasi di New Orleans dan Minneapolis ini kemungkinan akan menjadi model untuk operasi serupa di kota-kota lain di seluruh Amerika Serikat. Para pengamat kebijakan memperkirakan bahwa pemerintahan akan memperluas operasi ini ke wilayah metropolitan besar lainnya dalam beberapa bulan ke depan.
Dampak jangka panjang dari kebijakan ini masih belum dapat diprediksi sepenuhnya, namun para ahli menekankan pentingnya pemantauan terhadap efektivitas dan konsekuensi humaniter dari operasi-operasi tersebut. Organisasi internasional seperti United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) juga memantau situasi ini terkait dengan perlindungan pencari suaka dan pengungsi.
Operasi imigrasi federal di New Orleans dan Minneapolis menandai babak baru dalam penegakan hukum imigrasi Amerika Serikat, dengan implikasi luas bagi jutaan imigran, komunitas lokal, dan ekonomi regional. Perkembangan situasi ini akan terus dipantau secara ketat oleh berbagai pihak, mulai dari organisasi hak asasi manusia hingga pelaku ekonomi, untuk memahami dampak penuh dari kebijakan imigrasi yang semakin ketat ini.
You've reached the juicy part of the story.
Sign in with Google to unlock the rest — it takes 2 seconds, and we promise no spoilers in your inbox.
Free forever. No credit card. Just great reading.