Warga Myanmar Dibom Saat Asyik Nobar SEA Games 2025, 18 Orang Tewas
Image Illustration. Photo by Kentaro Komada on Unsplash
Nobar Sepak Bola Berujung Maut
Pola Serangan Udara terhadap Warga Sipil
SEA Games 2025: Momen Persatuan yang Ternodai Perang
Konflik Berkepanjangan dan Eskalasi Menjelang Pemilu
Dampak Kemanusiaan: Desa Menggali Bunker, Warga Mengungsi
Respons Internasional dan Tuntutan Akuntabilitas
Penutup: Sepak Bola, Harapan, dan Bayang-Bayang Bom
Di banyak negara, nonton bareng sepak bola adalah momen pelarian singkat dari kesulitan hidup, ruang di mana perbedaan politik mereda di balik sorak-sorai untuk tim nasional. Di Myanmar, momen yang seharusnya menjadi simbol persatuan regional di SEA Games 2025 justru berakhir sebagai potret telanjang dari realitas perang: bahkan aktivitas paling biasa sekalipun tidak lagi aman dari kekerasan negara.
Serangan udara yang menewaskan 18 penonton nobar di kedai teh Mayakan menegaskan bahwa konflik Myanmar kini menembus hingga ke ruang-ruang sosial yang paling intim. Selama tidak ada mekanisme akuntabilitas yang kuat dan tekanan internasional yang efektif, warga sipil—bukan hanya kombatan—akan terus menjadi korban utama, bahkan ketika mereka hanya ingin menikmati sebuah pertandingan sepak bola.
You've reached the juicy part of the story.
Sign in with Google to unlock the rest — it takes 2 seconds, and we promise no spoilers in your inbox.
Free forever. No credit card. Just great reading.