Houston Texans memanfaatkan pertahanan terbaik NFL musim ini untuk melakukan sesuatu yang nyaris mustahil: membuat Patrick Mahomes terlihat biasa saja di depan publik Arrowhead yang biasanya angker bagi tim tamu. C.J. Stroud melempar untuk 203 yard dan satu touchdown, sementara unit defensif Texans memaksa Mahomes menyelesaikan hanya 14 dari 33 operan untuk 160 yard tanpa touchdown dan tiga intersepsi dalam kemenangan 20-10 atas Kansas City Chiefs pada laga Sunday Night Football di Kansas City. Hasil ini memperpanjang rekor menang Texans menjadi lima laga beruntun dan menjaga mereka tetap hanya satu game di belakang Jacksonville Jaguars dalam perburuan gelar AFC South.
Image Illustration. Photo by Joshua J. Cotten on Unsplash
Terhadap Mahomes, yang selama ini dikenal sebagai quarterback paling berbahaya di liga, Texans tidak hanya menurunkan produktivitasnya—mereka memaksanya tampil dalam salah satu pertandingan terburuk sepanjang kariernya. Mahomes selesai dengan completion rate 42,4 persen (14/33) untuk 160 yard serta tiga intersepsi, angka yang disebut sejumlah analis sebagai penampilan terburuknya dari sisi akurasi dan efisiensi di satu pertandingan NFL. Menurut data "NFL on CBS", ini adalah pertama kalinya Mahomes melempar tiga intersepsi tanpa satu pun touchdown dalam karier profesionalnya.
Target utamanya malam itu adalah Nico Collins, yang menegaskan statusnya sebagai receiver nomor satu di Houston. Collins hanya mencatat empat tangkapan, tetapi mengubahnya menjadi 121 yard—rata-rata lebih dari 30 yard per tangkapan. Beberapa big play-nya di situasi third down mematahkan momentum Chiefs dan membantu Texans mengontrol posisi lapangan sepanjang laga. Secara keseluruhan, Texans rata-rata menghasilkan sekitar 5,2 yard per play, dibandingkan 4,2 yard per play milik Kansas City—selisih satu yard per permainan yang, dalam pertandingan ketat seperti ini, menjadi garis tipis antara menang dan kalah.
Bagi Kansas City, kekalahan ini menjadi cerminan problem berlapis yang menghantui mereka sepanjang musim. Mahomes beroperasi di belakang garis ofensif yang terkuras cedera—Chiefs turun hingga ke offensive tackle string keempat setelah Josh Simmons masuk daftar cedera (IR), Jawaan Taylor absen, dan Wanya Morris mengalami cedera lutut pada permainan pertama. Di lini belakang, cornerback top Trent McDuffie juga harus meninggalkan pertandingan karena cedera lutut. Namun, bahkan Mahomes mengakui bahwa faktor utama kekalahan bukan hanya cedera, melainkan pola kesalahan berulang: penalti di momen penting, drop pass pada situasi krusial, dan kegagalan proteksi di third down.
Kemenangan di Kansas City bukan sekadar pernyataan simbolis bahwa Texans siap bersaing dengan para raksasa AFC, tetapi juga memiliki implikasi langsung terhadap playoff picture. Dengan catatan 8-5, Houston kini merangkak ke peringkat ketujuh atau wild card terakhir AFC, sekaligus tetap hanya tertinggal satu kemenangan dari Jacksonville Jaguars di puncak AFC South. Jadwal sisa yang relatif bersahabat—kemungkinan menghadapi quarterback seperti Jacoby Brissett, Kenny Pickett, Justin Herbert, dan Riley Leonard—membuka jalan bagi Texans untuk menutup musim reguler dengan momentum kuat jika pertahanan mereka tetap konsisten di level elit.
Menahan Mahomes di angka 160 yard tanpa touchdown dan memaksanya melempar tiga intersepsi—sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya—akan menjadi cuplikan yang terus diputar ketika narasi mengenai kebangkitan Texans musim 2025 dibicarakan di kemudian hari. Di tengah persaingan ketat AFC South dan papan atas konferensi yang diisi nama-nama seperti Baltimore Ravens dan Buffalo Bills, kemenangan di Kansas City ini menjadi bukti bahwa Texans punya formula untuk bersaing di laga-laga besar bulan Januari nanti—dengan satu syarat: mereka harus terlebih dulu menyelesaikan pekerjaannya di bulan Desember.
You've reached the juicy part of the story.
Sign in with Google to unlock the rest — it takes 2 seconds, and we promise no spoilers in your inbox.
Free forever. No credit card. Just great reading.