Kabar bahwa pesepak bola dunia Cristiano Ronaldo datang ke Aceh untuk menjenguk korban banjir baru-baru ini ramai beredar di media sosial Indonesia. Unggahan berupa foto dan video editan yang menampilkan Ronaldo seolah-olah berada di lokasi pengungsian di Aceh dengan cepat menyebar di berbagai platform pesan instan dan media sosial. Namun, setelah ditelusuri, klaim tersebut tidak benar dan masuk dalam kategori informasi menyesatkan (disinformasi). Hingga artikel ini ditulis, tidak ada bukti resmi, pernyataan klub, maupun dokumentasi kredibel yang menunjukkan kehadiran langsung Ronaldo di Aceh.
Image Illustration. Photo by Hartono Creative Studio on Unsplash
Sejumlah wilayah di Aceh memang tengah menghadapi bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa pekan terakhir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir di Kabupaten Aceh Selatan pada 22 November 2025, yang merendam permukiman warga di Gampong Betung dan berdampak pada sedikitnya 24 kepala keluarga dan 24 unit rumah. BNPB juga mencatat peristiwa banjir dan longsor yang lebih besar melanda sejumlah daerah di Sumatra, termasuk Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, dengan korban jiwa dan kerusakan material yang terus diperbarui dalam laporan resmi mereka.
Dalam skala yang lebih luas, rangkaian banjir dan longsor di Sumatra pada 2025 menyebabkan ratusan korban jiwa dan jutaan warga terdampak. Data yang dirangkum dari berbagai laporan resmi menunjukkan ribuan rumah dan infrastruktur publik rusak, sementara ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dalam kondisi darurat.
Sejauh penelusuran terhadap pemberitaan internasional dan nasional, tidak ditemukan laporan dari media kredibel yang mengonfirmasi kunjungan Cristiano Ronaldo ke Aceh maupun wilayah lain di Sumatra untuk merespons banjir terbaru.
Nama Ronaldo memang kerap dikaitkan dengan kegiatan kemanusiaan dan donasi internasional—termasuk dukungannya kepada badan-badan seperti UNICEF dan Save the Children—namun hingga kini tidak ada jejak resmi yang menunjukkan ia mengunjungi Aceh.
Tingginya penetrasi internet di Indonesia menjadikan lingkungan digital sangat subur bagi peredaran informasi palsu. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memperkirakan jumlah pengguna internet di Tanah Air mencapai sekitar 225 juta orang pada 2024, atau lebih dari 79 persen populasi. Mayoritas pengguna mengakses internet melalui ponsel, yang memudahkan berbagi konten secara cepat dalam hitungan detik.
Dalam kondisi bencana, masyarakat cenderung haus informasi dan harapan. Konten yang menampilkan figur terkenal seperti Cristiano Ronaldo datang membantu korban banjir mudah dipercaya karena menyentuh emosi dan harapan publik. Pola ini sudah berulang kali muncul dalam berbagai situasi krisis, baik di Indonesia maupun negara lain, di mana nama selebritas dunia kerap diseret dalam narasi bantuan kemanusiaan yang belum tentu benar.
Pemerintah Indonesia sudah berulang kali menekankan pentingnya literasi digital untuk menekan penyebaran hoaks, termasuk di kalangan anak dan remaja. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat bahwa sekitar 48 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak dan remaja di bawah 18 tahun, berdasarkan data penetrasi internet sekitar 80 persen atau 229 juta pengguna. Kelompok usia ini sangat aktif di media sosial dan berpotensi menjadi sasaran sekaligus penyebar informasi menyesatkan jika tidak memiliki kemampuan memilah informasi.
Untuk mencegah hoaks seperti klaim kedatangan Cristiano Ronaldo ke Aceh terus berulang, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan masyarakat sebelum membagikan informasi, terutama di tengah situasi bencana:
Periksa media arus utama dan sumber resmi. Kunjungi situs pemerintah terkait kebencanaan seperti BNPB atau lembaga resmi lainnya untuk memastikan apakah ada pernyataan atau siaran pers yang mengonfirmasi informasi tersebut.
Cek akun resmi figur publik. Untuk klaim yang melibatkan selebritas kelas dunia seperti Ronaldo, konfirmasi di akun resmi mereka atau klub yang menaunginya. Kunjungan internasional sosok sepopuler Ronaldo hampir selalu diberitakan media global jika benar terjadi.
Amati kejanggalan visual. Banyak hoaks memanfaatkan foto atau video hasil rekayasa digital. Perbedaan kualitas gambar, logo yang tidak wajar, atau latar belakang yang tidak konsisten bisa menjadi petunjuk adanya manipulasi.
Gunakan mesin pencari. Masukkan kata kunci terkait ke mesin pencari untuk melihat apakah media kredibel sudah memberitakan hal serupa. Jika hanya muncul di grup pesan atau akun anonim, besar kemungkinan informasi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Narasi tentang kedatangan figur publik seperti Cristiano Ronaldo kerap dimanfaatkan untuk menarik perhatian dan klik di media sosial, namun tidak selalu berbanding lurus dengan bantuan nyata di lapangan. Alih-alih menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, masyarakat dapat berkontribusi dengan menguatkan jalur donasi resmi, mendukung organisasi kemanusiaan yang kredibel, serta membantu menyebarkan informasi praktis bagi warga terdampak—misalnya titik pengungsian, nomor darurat, dan sumber bantuan logistik.
Klaim bahwa Cristiano Ronaldo tiba di Aceh untuk menjenguk korban banjir tidak didukung oleh bukti resmi apa pun. Di tengah banjir informasi yang menyertai banjir fisik di lapangan, kemampuan publik untuk memilah fakta dan fiksi menjadi sangat krusial. Data menunjukkan bahwa akses internet di Indonesia terus meningkat, sementara proporsi pengguna muda yang rentan terhadap hoaks juga sangat besar.
Menangkal hoaks bukan hanya tugas pemerintah atau platform digital, tetapi juga tanggung jawab bersama setiap pengguna internet. Memastikan kebenaran informasi sebelum membagikan, mengandalkan sumber resmi, dan memprioritaskan bantuan nyata di lapangan adalah langkah konkret yang dapat dilakukan. Di tengah duka akibat bencana, yang paling dibutuhkan bukanlah sensasi semu, melainkan solidaritas yang terukur dan informasi yang dapat dipercaya.
You've reached the juicy part of the story.
Sign in with Google to unlock the rest — it takes 2 seconds, and we promise no spoilers in your inbox.
Free forever. No credit card. Just great reading.