Pasar futures Amerika Serikat menunjukkan sentimen yang beragam pada perdagangan pagi ini, dengan futures Nasdaq mencatat kenaikan sementara futures Dow Jones berfluktuasi menjelang rilis data inflasi yang sangat dinantikan. Investor sedang menanti laporan Consumer Price Index (CPI) yang dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan moneter Federal Reserve di masa mendatang.
Photo by <em>Patrick Weissenberger</em> on <em>Unsplash</em>
Futures Nasdaq 100 mencatat kenaikan 0,3% pada pembukaan perdagangan elektronik, didorong oleh optimisme terhadap saham-saham teknologi. Sementara itu, futures Dow Jones Industrial Average berfluktuasi di zona datar dengan pergerakan 0,1% naik turun sejak pembukaan perdagangan.
Futures S&P 500 juga menunjukkan pergerakan yang relatif stabil dengan kenaikan tipis 0,2%. Pergerakan yang hati-hati ini mencerminkan sikap wait-and-see investor menjelang rilis data ekonomi penting yang dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve terkait suku bunga.
Para ekonom memperkirakan Consumer Price Index bulan ini akan menunjukkan perlambatan inflasi dengan proyeksi kenaikan 3,2% year-over-year, turun dari 3,4% pada bulan sebelumnya. Data core CPI, yang mengecualikan harga makanan dan energi, diperkirakan akan mencatat 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perlambatan inflasi ini sangat penting karena dapat memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga. Menurut data CME FedWatch Tool, pasar saat ini mempricing probabilitas 65% untuk pemotongan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Fed bulan depan.
Saham-saham teknologi dalam perdagangan pre-market menunjukkan performa yang menggembirakan. Saham Apple (AAPL) naik 0,8% setelah beberapa analis menaikkan target harga saham tersebut menyusul optimisme terhadap produk AI terbaru perusahaan.
Microsoft (MSFT) juga mencatat kenaikan 0,6% didorong oleh ekspektasi pertumbuhan pendapatan dari layanan cloud Azure. Sementara itu, Nvidia (NVDA) menguat 1,2% setelah laporan mengenai peningkatan permintaan chip AI dari perusahaan teknologi besar.
Sektor perbankan menunjukkan sentimen yang beragam menjelang data inflasi. JPMorgan Chase (JPM) turun 0,3% karena kekhawatiran bahwa penurunan suku bunga dapat mengurangi net interest margin bank. Bank of America (BAC) juga mengalami tekanan serupa dengan penurunan 0,4%.
Namun, beberapa analis berpendapat bahwa penurunan suku bunga yang terkontrol dapat mendorong aktivitas pinjaman dan mengurangi risiko kredit macet, yang pada akhirnya dapat menguntungkan sektor perbankan dalam jangka menengah.
Pasar Asia ditutup dengan sentimen positif yang memberikan dukungan untuk pembukaan Wall Street. Nikkei 225 Tokyo mengakhiri perdagangan dengan kenaikan 1,1%, sementara Hang Seng Hong Kong naik 0,8%.
Di pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,5% menjadi $72,30 per barel karena optimisme terhadap permintaan global. Emas spot juga mencatat kenaikan 0,3% menjadi $2,045 per ounce karena ekspektasi penurunan suku bunga yang dapat mengurangi opportunity cost dari memegang logam mulia.
Strategis pasar dari Goldman Sachs mempertahankan pandangan optimis terhadap pasar saham AS untuk sisa tahun ini, dengan target S&P 500 di level 4,700 pada akhir tahun. Mereka menekankan bahwa kombinasi pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inflasi yang terkendali dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kenaikan harga saham.
Namun, beberapa analis memperingatkan agar investor tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek, terutama jika data inflasi menunjukkan hasil yang tidak sesuai ekspektasi. Diversifikasi portofolio dan pendekatan bertahap dalam investasi disarankan untuk mengantisipasi kemungkinan fluktuasi pasar.
Pergerakan futures pasar saham AS pagi ini mencerminkan sikap hati-hati investor menjelang rilis data inflasi yang krusial. Dengan futures Nasdaq yang menguat dan Dow Jones yang berfluktuasi, pasar menunjukkan optimisme yang terkendali terhadap prospek penurunan inflasi dan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter Fed.
Data CPI yang akan dirilis hari ini dapat memberikan arah yang jelas bagi pergerakan pasar dalam jangka pendek. Investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan ini dengan cermat dan mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai dengan toleransi risiko masing-masing. Sektor teknologi tampaknya masih menjadi favorit investor, sementara sektor keuangan menghadapi tantangan dari prospek suku bunga yang lebih rendah.