Eileen Higgins Menang di Pemilihan Ulang Wali Kota Miami, Akhiri 30 Tahun Paceklik Demokrat

AI-assistedNewsFrasa

7 Min to read

Miami — Eileen Higgins, mantan komisaris Miami‑Dade County, resmi terpilih sebagai Wali Kota Miami dalam pemilihan ulang (runoff) pada 9 Desember 2025, menjadikannya wali kota perempuan pertama sekaligus wali kota dari Partai Demokrat pertama dalam hampir tiga dekade di kota itu. Higgins meraih sekitar 59% suara, mengalahkan mantan manajer kota Emilio González yang didukung Presiden Donald Trump, dalam kontestasi nonpartisan yang sarat muatan nasional dan menandai berakhirnya hegemoni Partai Republik selama sekitar 30 tahun di Balai Kota Miami.

white concrete building near body of water during daytime

Image Illustration. Photo by Ilse Orsel on Unsplash

Kemenangan Bersejarah di Tengah Dominasi Republik

Secara resmi, pemilihan wali kota Miami bersifat nonpartisan. Namun, garis pembelahan politik pada 2025 terlihat jelas: Higgins maju sebagai Demokrat yang blak-blakan menyebut identitas partainya, sementara González tampil sebagai kandidat yang didukung Partai Republik, termasuk Gubernur Florida Ron DeSantis dan Presiden Donald Trump. Menurut data awal dari otoritas pemilu Miami‑Dade County, Higgins mengumpulkan sekitar 59,5% suara di putaran kedua, berbanding sekitar 40,5% untuk González. Secara absolut, Higgins diperkirakan mengantongi lebih dari 22.000 suara di putaran kedua, sementara González meraih sekitar 15.000 suara, dalam pemilu yang diikuti lebih dari 37.000 pemilih dari total sekitar 175.000 pemilih terdaftar di kota itu. Angka tersebut mencerminkan tingkat partisipasi sekitar 21,3%—relatif tinggi untuk pemilu wali kota di Miami.

Kemenangan ini mengakhiri rentetan kekalahan Demokrat yang telah berlangsung hampir 30 tahun dalam perebutan kursi wali kota Miami. Sejak akhir 1990‑an, jabatan itu nyaris tanpa jeda dipegang oleh tokoh berlabel atau berafiliasi Republik. Data sejarah pemilu menunjukkan bahwa Higgins adalah Demokrat pertama yang memenangi kursi wali kota sejak 1997 dan perempuan pertama yang memimpin kota dalam sejarah Miami. Media nasional seperti The Washington Post mencatat bahwa kemenangan ini menandai "wali kota Demokrat pertama dalam hampir 30 tahun" di kota pelabuhan dan wisata tersebut.

Runoff yang Sarat Muatan Nasional

Putaran kedua pada 9 Desember 2025 adalah puncak dari proses dua tahap: putaran pertama pada 4 November tidak menghasilkan pemenang mayoritas, sehingga dua kandidat teratas—Higgins dan González—melaju ke runoff. Secara formal, perlombaan ini nonpartisan, tetapi keterlibatan figur nasional membuatnya menjadi barometer politik nasional menjelang pemilu sela (midterms) 2026. Trump secara terbuka mendukung González, sementara Komite Nasional Demokrat (DNC) dan sejumlah tokoh Demokrat nasional turun membantu Higgins melalui kampanye akar rumput, termasuk jangkauan pemilih dwibahasa di lingkungan Hispanik.

Laporan CBS News menyebutkan bahwa para pemilih Miami melihat pemilihan ini bukan sekadar soal tata kelola kota, tetapi juga referendum mini atas kebijakan imigrasi dan gaya kepemimpinan Trump di tingkat nasional. Hal yang sama disorot Associated Press, yang menulis bahwa kemenangan Higgins memberi “dorongan moral” bagi Demokrat dalam salah satu laga elektoral besar terakhir menjelang 2026, khususnya di Florida yang belakangan condong ke Republik.

Profil Eileen Higgins: Insinyur, Diplomat, dan Penggerak Akar Rumput

Higgins, 61 tahun, bukan nama baru di panggung lokal Miami. Lulusan teknik mesin dari University of New Mexico dan pemegang gelar MBA dari Cornell University ini pernah berkarier sebagai pejabat dinas luar negeri (Foreign Service) di Departemen Luar Negeri AS sebelum terjun ke politik lokal. Ia pindah ke Miami pada awal 2000‑an, aktif dalam berbagai inisiatif komunitas, lalu terpilih sebagai Komisaris Miami‑Dade County untuk Distrik 5 pada 2018, mewakili kawasan pusat kota, Brickell, dan sebagian Miami Beach. Dalam kapasitas itu, ia mendorong pengembangan hampir 7.000 unit hunian terjangkau, program hibah usaha kecil senilai jutaan dolar, serta perombakan jaringan bus yang meningkatkan keterisian angkutan umum.

Rekam jejak tersebut menjadi dasar pesan kampanyenya: pemerintahan kota yang "kompeten" dan "berorientasi hasil". Dalam pidato kemenangannya, Higgins menegaskan bahwa warga Miami telah memilih “arah baru” dan menginginkan kota yang “bekerja bagi semua orang”, mulai dari lansia, generasi muda, hingga komunitas imigran.

Isu Kampanye: Hunian Terjangkau, Imigrasi, dan Kepercayaan Publik

Di kota dengan biaya hidup yang melonjak cepat seperti Miami, isu hunian terjangkau menempati posisi sentral. Higgins berjanji memanfaatkan lahan milik kota untuk pembangunan hunian bagi keluarga pekerja, mempercepat perizinan, dan memperkuat kemitraan publik‑swasta untuk menambah stok perumahan. Janji ini sejalan dengan rekam jejaknya di Miami‑Dade, di mana ia terlibat dalam pengembangan ribuan unit hunian dengan harga terjangkau bagi warga berpenghasilan rendah hingga menengah.

Isu lain yang menonjol adalah imigrasi. Miami, dengan mayoritas penduduk Hispanik dan komunitas imigran besar asal Kuba, Venezuela, Haiti, dan Amerika Latin, sangat sensitif terhadap kebijakan penegakan imigrasi federal. Higgins kerap mengkritik pengetatan kebijakan imigrasi era Trump, yang menurutnya menimbulkan "ketakutan" di komunitas dan bahkan berdampak pada hilangnya pekerjaan bagi imigran berstatus legal. Dalam wawancara pascakemenangan, ia menyatakan akan mengkaji ulang kesepakatan yang mengizinkan polisi Miami membantu penegakan hukum imigrasi federal—a langkah yang dapat mengubah pendekatan kota terhadap imigran tanpa dokumen.

Selain itu, Higgins menjadikan isu transparansi dan pemberantasan korupsi sebagai tema besar, menyusul serangkaian kontroversi dan skandal yang membayangi pemerintahan lokal dalam beberapa tahun terakhir. Ia berjanji memperkuat mekanisme pengawasan internal, membuka lebih banyak data anggaran kepada publik, dan menata ulang proses pengadaan untuk meminimalkan konflik kepentingan.

Perubahan Peta Politik Miami dan Implikasinya

Secara demografis, Miami telah lama menjadi kota mayoritas Hispanik dan pusat komunitas diasporik Kuba dan Amerika Latin. Dalam satu dekade terakhir, kecenderungan politik pemilih Hispanik di Florida menunjukkan pergeseran ke kanan, dengan Partai Republik meraih kemenangan signifikan di Miami‑Dade dalam Pilpres 2024. Namun kemenangan Higgins menunjukkan bahwa isu lokal—hunian, transportasi, dan iklim politik nasional—dapat menggerakkan koalisi pemilih yang berbeda.

Analisis media seperti Time dan The Guardian menilai kemenangan ini sebagai sinyal awal bahwa Demokrat mungkin menemukan kembali pijakan di kawasan perkotaan Florida, terutama jika mereka mampu membingkai pemilihan lokal sebagai penyeimbang terhadap kebijakan Republik di tingkat negara bagian dan federal. Dengan menyapu hampir 60% suara, Higgins tidak hanya mengamankan mandat politik yang jelas, tetapi juga menunjukkan bahwa pesan progresif mengenai imigrasi, hunian, dan keadilan sosial masih dapat bergema kuat di kota yang dalam beberapa tahun terakhir tampak semakin konservatif.

Tantangan ke Depan: Iklim, Krisis Hunian, dan G20 2026

Begitu dilantik, Higgins segera dihadapkan pada daftar pekerjaan panjang. Miami adalah salah satu kota pesisir AS yang paling rentan terhadap kenaikan muka air laut dan banjir pasang (king tides), dengan infrastruktur yang sudah lama berada di bawah tekanan dan kebutuhan investasi miliaran dolar untuk adaptasi iklim. Di saat bersamaan, harga rumah dan sewa di Miami termasuk yang tercepat naik di AS dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan banyak pekerja bergaji menengah terdesak keluar dari pusat kota. Berbagai studi menunjukkan beban sewa di Miami sering melampaui 30% pendapatan rumah tangga, ambang yang secara luas dipakai ekonom perumahan sebagai indikator kerentanan finansial.

Sebagai tambahan, Miami dijadwalkan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2026, yang akan menjadikan kota ini sorotan global dan menambah tekanan keamanan, logistik, dan infrastruktur. Higgins telah mengisyaratkan bahwa ia ingin menggunakan momentum G20 untuk menampilkan Miami sebagai model kota pesisir yang tangguh dan inklusif, sekaligus mengkritik rencana pemanfaatan lahan publik yang dinilai hanya menguntungkan segelintir pihak elit politik.

Kesimpulan: Miami Mengirim Sinyal

Kemenangan Eileen Higgins di pemilihan ulang wali kota Miami adalah peristiwa lokal dengan gema nasional. Ia menutup bab 30 tahun dominasi Republik di kursi wali kota, membuka bab baru kepemimpinan perempuan Demokrat di salah satu kota paling beragam dan strategis di Amerika Serikat.

Bagi Partai Demokrat, hasil ini menjadi bukti bahwa dengan strategi organisasi yang tepat, pesan yang relevan dengan keseharian pemilih, dan koalisi lintas komunitas, bahkan benteng yang tampak kokoh pun dapat digoyahkan. Bagi Partai Republik, terutama mereka yang mengandalkan kekuatan Trumpisme di Florida, sinyal dari Miami jelas: sebagian pemilih perkotaan mulai mencari model kepemimpinan yang lain.

Pada akhirnya, pertanyaan yang tersisa bukan lagi apakah kemenangan Higgins bersejarah—itu sudah tak terbantahkan—melainkan sejauh mana ia mampu menerjemahkan mandat politiknya menjadi kebijakan konkret yang mengubah wajah Miami: lebih terjangkau, lebih tangguh, dan benar‑benar "milik semua orang" sebagaimana ia janjikan malam kemenangan.

You've reached the juicy part of the story.

Sign in with Google to unlock the rest — it takes 2 seconds, and we promise no spoilers in your inbox.

Free forever. No credit card. Just great reading.